Saturday, January 30, 2021

7 Bahasa Pemrograman Dan Framework Yang Biasa Digunakan Untuk Membuat Aplikasi Back-End

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
        Selamat malam sobat Blogger, pada postingan saya kesekian kali ini saya akan membahas tentang tujuh bahasa pemrograman yang biasa digunakan perusahaan dan atau startup sebagai Aplikasi Back-End. Sebelumnya saya akan membahas terlebih dahulu apa itu Aplikasi Back-End, Aplikasi Back-End adalah aplikasi yang bertugas mengolah data dari database yang outputnya berupa Rest Api, Rest Api sendiri biasanya berupa url dengan parameter tertentu untuk mengolah data di database melalui Aplikasi Back-End, Aplikasi Back-End berperan penting dalam keamanan data di database, apabila hacker mengetahui API dari sebuah aplikasi dan Aplikasi Back-End nya lemah keamanannya maka akan sangat mudah hacker untuk mengambil akses ke database, langsung saja berikut 7 Aplikasi Back-End yang biasa digunakan di perusahaan dan startup.
 
  1. PHP Native


          Yang pertama adalah PHP Native. PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer, sebelumnya PHP digunakan untuk membuat Aplikasi Web dengan menyatukan Script PHP dan HTML, tetapi karena masalah sekuritas atau keamanan maka sekarang PHP dapat berdiri sendiri sebagai Aplikasi Back-End dengan output Rest-API berupa URL, untuk syntax PHP wajib diawali dengan "<?php". Maksud dari Aplikasi Back-End dengan PHP Native adalah Aplikasi Back-End dengan bahasa pemrograman PHP yang masih murni alias bukan berupa framework, kita bisa menulis syntax PHP menggunakan tehnik OOP(Object Oriented Programming) dan Procedural, untuk framework yang dibuat dengan bahasa pemrograman PHP diantara adalah Laravel, Codeigniter, Cake, dan lain sebagainya.

  2. Laravel




    Laravel adalah sebuah framework yang dibuat dan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Laravel cukup mudah untuk dipelajari dan memiliki sekuritas yang lebih baik jika dibanding dengan PHP Native, jika anda membuat program menggunakan Laravel, akan akan disediakan perintah pada terminal yaitu "Artisan" untuk membuat berbagai macam fitur, saat kita menjalankan perintah "php artisan" pada terminal dengan ditambahkan syntax "make midleware" misalnya, maka secara otomatis Laravel akan membuatkan sebuah fitur "midleware" untuk aplikasi Back-End kita, selain itu masih banyak lagi fitur yang bisa dibangun menggunakan "php artisan", s
    elain itu kita bisa belajar Framework Laravel dimana saja, bisa melalui YouTube, blog, khursus, Bootcamp, dan lain sebagainya. 

  3. Codeigniter




    Selanjutnya adalah Codeigniter. Codeigniter adalah framework yang juga dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, seperti halnya laravel, CodeIgniter atau biasa disingkat CI juga menggunakan konsep MVC(Model, View, Controller). CodeIgniter pertama kali dikembangkan pada tahun 2006 oleh Rick Ellis dan sempat mendapatkan pujian dari pembuat PHP yaitu Lasmus Lerdoft yang menyukai CodeIgniter karena "it is faster, lighter, and teh least like a framework". Untuk dokumentasi, CodeIgniter menyediakan dokumentasi yang cukup lengkap sehingga memudahkan pengembag dalam mengembangkan aplikasi, selain itu CodeIgniter juga memiliki ukuran yang lebih rigan jika dibandingkan dengan framework PHP lainnya.

  4. Lumen




    Lumen adalah salah satu framework yang masih satu saudara dengan laravel. Lumen adalah versi laravel yang telah dikompress sehingga package-package yang kurang dibutuhkan untuk membangun aplikasi back-end tidak disertakan pada Framework Lumen. Untuk instalasinya mirip seperti laravel, kita juga diharuskan untuk menginstall package-package nya terlebih dahulu menggunakan "composer install" dan menjalankan servernya menggunakan "php -S (alamat host) -t public".

  5. Express.js




    Express.js adalah salah satu framework populer saat ini yang biasa digunakan untuk membuat Aplikasi Back-End yang dijalankan menggunakan server Node.js. Express.js dibangun menggunakan bahasa pemrograman JavaScript, banyak fitur yang disediakan oleh Express.js seperti middleware, O-Auth, Env, dsb. 

  6. Python




    Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer bentukan salah satu Developer Google yaitu Guido van Rossum. Syntax Python memiliki ciri khas tersendiri dibanding bahasa pemrograman lain, salah satunya adalah lebih ringkas, Python juga biasa digunkan perusahaan dan startup sebagai Aplikasi Back-End mereka. Untuk menginstall package-package pada Python, anda bisa menggunakan perintah terminal "pip install (nama package)".

  7. Golang




    Golang adalah bahasa pemrograman yang masih baru bila dibandingkan bahasa pemrograman populer lainnya. Bahasa Go Lang juga dibuat dan dikembangkan oleh Google, Go Lang memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah cepat, mudah dipelajari, dan menyediakan banyak build-in function di dalamnya. Golang adalah bahasa pemrograman yang cukup ketat saat digunakan untuk membangun aplikasi Back-End, kita dituntut untuk membuat program yang bersih dan efisien, bahkan jika kita mengimport package yang tidak digunakan, program Golang kita akan mengalami error.

     Sebenarnya masih banyak bahasa pemrograman dan framework yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi Back-End, tetapi yang saya bagikan di atas adalah bahasa pemrograman yang terpopuler untuk aplikasi Back-End dan berdasarkan pengalaman kerja saya sebagai developer.
 
Previous Post
Next Post

0 Comments: